Penulis : Hendra Wiranto

HUKRIM, SULENGKA.ID – Kasus penemuan jasad pria berinisial S (41) pada September 2025 lalu terus bergulir. Tim penyidik Satreskrim Polres Bulukumba masih mendalami penyebab kematian korban yang ditemukan tak bernyawa di salah satu rumah warga.

Kasat Reskrim Polres Bulukumba, Iptu Muhammad Ali, S.Sos, mengungkapkan bahwa hingga kini penyelidikan masih berjalan. Polisi telah memeriksa 15 orang saksi, termasuk orang-orang yang sempat berinteraksi dengan korban sebelum meninggal dunia.

“Kami sudah memeriksa teman main domino korban, pemilik rumah tempat korban ditemukan, istrinya, serta saksi kunci seorang perempuan berinisial SW yang terakhir bersama almarhum,” jelas Iptu Ali, Senin (6/10/2025).

Korban Diduga Menjaling Hubungan Terlarang

Dari hasil pemeriksaan, SW mengaku bahwa pada malam kejadian dirinya bersama korban di kamarnya sekitar pukul 23.30 Wita. Ia juga mengakui memiliki hubungan khusus dengan korban, meski keduanya telah berumah tangga.

Menurut pengakuannya, korban tiba-tiba mengalami kejang-kejang hingga tak sadarkan diri. Saat menyadari korban sudah tak bernyawa, SW mengaku panik dan menyeret tubuh korban keluar dari kamarnya menuju pekarangan rumah, lalu meletakkannya di rumah tetangga.

“SW mengaku takut hubungan terlarangnya terbongkar, sehingga memindahkan jasad korban,” ungkap Kasat Reskrim.

Hubungan antara SW dan korban diketahui telah berlangsung sekitar tiga tahun, dan semakin intens dalam setahun terakhir. Sebelum kejadian, keduanya sempat berkomunikasi melalui video call WhatsApp dan sepakat untuk bertemu di rumah SW.

Saat ini, SW telah diamankan di Mapolres Bulukumba untuk memudahkan proses pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi Masih Menunggu Hasil Autopsi

Polisi kini menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel guna memastikan penyebab pasti kematian. Proses ini melibatkan tim forensik RS Bhayangkara Polda Sulsel serta tim eksternal untuk menjaga objektivitas.

“Penyebab kematian belum bisa kami simpulkan. Setelah hasil autopsi keluar, kami akan melakukan gelar perkara dengan membandingkan hasil forensik dan keterangan saksi,” tegas Iptu Ali.

Selain melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi, penyidik juga menelusuri jejak komunikasi di ponsel SW untuk memperkuat pembuktian. Pihak kepolisian turut mendatangi keluarga korban guna menyampaikan perkembangan penyelidikan.

“Kami tidak ingin berspekulasi. Prinsip kami bekerja objektif dan profesional agar fakta sebenarnya terungkap,” tutupnya. **