Penulis : Hendra Wiranto

DAERAH, SULENGKA.ID – Puluhan pemuda yang menyebut dirinya Aliansi Pemerhati Tani (Alerta) menggelar aksi protes di depan kantor Bulog Kabupaten Bulukumba pada Rabu, 9 April 2025.

Mereka menuding Bulog Kabupaten Bulukumba telah memanipulasi harga beli gabah petani di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto, yaitu Rp6.500 per kilogram.

Petani Merasa Dirugikan

Salah seorang petani dari Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Wahyu mengatakan bahwa dia terpaksa menjual gabahnya dengan harga Rp6.300 per kilogram karena permintaan pasar yang rendah.

“Saya terpaksa jual dengan harga Rp 6.300, bahkan banyak juga petani yang jual dengan harga 5.700 hingga 5.000 rupiah per kilonya. Daripada rusak gabah kalau ditahan,” kata Wahyu.

Stok Gudang Bulog Penuh, Penyebab Harga Rendah?

Selain Wahyu, salah satu aktivis pemerhati tani, Ferdi Ansar mengatakan penyebab turunnya harga beli gabah petani di Bulukumba dikarenakan stok gudang Bulog penuh. Itu diakibatkan karena Bulog Bulukumba juga akomodir gabah diluar daerah Bulukumba.

“Wajar gudang penuh, karena Bulog mengakomodir gabah dari Kabupaten Bantaeng, Sinjai hingga Jeneponto,” kata Ferdi.

Bulog Membantah Tuduhan

Wakil Pimpinan Cabang Bulog Kabupaten Bulukumba, Noring Samma membantah tuduhan bahwa Bulog telah memanipulasi harga beli gabah petani.

“Kami tidak pernah menurunkan harga beli gabah di bawah Rp6.500 per kilogram. Kalau pun ada pembeli seperti itu, itu bukan dari pihak mitra Bulog Kabupaten Bulukumba,” kata Noring

Noring Samma: Kami Siap Memberi Sanksi

Noring Samma juga menekankan bahwa Bulog Kabupaten Bulukumba tidak pernah membatasi pembelian gabah petani.

“Kalau tidak percaya, para petani silahkan bawa gabah ke mitra kami, tentu jika petani yang bawa sendiri maka ada harga khusus juga, pastinya di atas HPP,” jelas Noring

Bahkan, Noring menegaskan bahwa Bulog Kabupaten Bulukumba siap memberi sanksi jika ada mitra yang mencoba memainkan harga di lapangan.

Pernyataan Mitra Bulog Bulukumba

Sementara Andi Syamsir, salah satu mitra Bulog Bulukumba itu juga membantah tudingan pendemo. Ia meminta para pendemo untuk mengecek para tengkulak yang berani memainkan harga beli gabah petani. Jika menemukan dari pihaknya, kata Syamsir , ia bersedia menerima sanksi.

“Itu ulah tengkulak, bukan dari pihak kami,” kata Syamsir.

ia juga menjelaskan, penyebab Bulog membeli gabah diluar kabupaten Bulukumba. “yang bisa menjadi mitra itu kan yang punya pabrik, sementara di kabupaten Jeneponto itu tidak ada pabrik,” kata Andi Syamsir.

Aksi Protes Berakhir dengan Damai

Aksi protes tersebut berakhir dengan damai setelah para pengunjuk rasa menerima salinan daftar mitra Bulog Kabupaten Bulukumba.

Data tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk memeriksa dugaan keberadaan tengkulak yang memanipulasi harga gabah petani. (**)