Desa Wae Rebo adalah sebuah desa tradisional yang terletak di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Desa ini terkenal karena rumah adatnya yang unik dan keindahan alamnya.
Wae Rebo terletak di pegunungan, di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut. Desa ini terisolasi dan sulit di akses, namun tetap menjadi tujuan wisata yang populer karena keaslian budaya dan alamnya.
Rumah adat di Desa Wae Rebo di kenal sebagai “Mbaru Niang”. Rumah tradisional ini memiliki bentuk kerucut dengan atap berlapis ilalang dan dinding dari bambu. Mbaru Niang merupakan rumah tradisional suku Manggarai yang memiliki fungsi sebagai tempat tinggal, tempat berkumpul, dan pusat kegiatan adat.
Selain Mbaru Niang, Desa Wae Rebo juga di kelilingi oleh pemandangan alam yang menakjubkan. Desa ini di kelilingi oleh perbukitan hijau dan hutan tropis yang masih alami. Pengunjung dapat menikmati panorama indah, trekking, dan menjelajahi kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Untuk mencapai Desa Wae Rebo, pengunjung harus melakukan perjalanan sekitar 4-5 jam dari kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai. Rute perjalanan menuju desa ini melalui jalanan yang terjal dan berliku di pegunungan, sehingga perjalanan menuju desa ini bisa menjadi petualangan tersendiri.
Desa Wae Rebo merupakan contoh yang langka dari desa adat yang masih terjaga dengan baik di Indonesia. Keunikan budaya dan keindahan alamnya membuat desa ini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman budaya dan petualangan di Nusa Tenggara Timur.
Diakui UNESCO
Desa tradisional ini terletak pada 1.200 meter di atas permukaan laut. Walaupun di sebut desa, namun di sini hanya ada tujuh rumah utama atau yang di sebut sebagai Mbaru Niang.
Keindahan alamnya sangat memesona, sehingga tak tanggung-tanggung, UNESCO sendirilah yang menetapkan Wae Rebo sebagai salah satu desa terindah di dunia dan berhak menerima Top Award of Excellence pada 2012.
Sejak anugerah ini di berikan, wisatawan mancanegara yang datang ke Wae Rebo semakin banyak. Selain menikmati keramahan penduduk sambil membuat kerajinan tangan bersama, para turis akan di manjakan dengan keasrian alam sekitar. Bahkan wisatawan seperti diajak tinggal di atas awan, karena terpencil dan berada di atas ketinggian yang tak biasa.

