GOWA, SULENGKA.ID – Maraknya aksi pencurian ternak sapi di Kecamatan Biring Bulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, membuat warga setempat resah. Mereka menilai pihak kepolisian lamban merespons laporan yang telah mereka sampaikan sejak pertengahan April lalu.
Salah satu warga, Kamaruddin, menjadi korban pencurian dan telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Biring Bulu pada 13 April 2025. Laporan itu teregister dengan nomor: TBL/13/IV/2025/Sulsel/Res Gowa/Sek Biringbulu.
Namun, menurut Kamaruddin, hingga kini belum ada perkembangan signifikan dari pihak kepolisian. Ia mengaku telah beberapa kali melakukan konfirmasi ke Polsek, namun selalu diabaikan.
“Kami sudah berkali-kali mendatangi kantor polisi menanyakan perkembangan laporan. Tapi tak ada kejelasan. Seolah-olah dibiarkan begitu saja,” ungkapnya kecewa.
Kamaruddin berharap pihak kepolisian dapat serius mengusut kasus pencurian ternak yang kini makin marak di wilayahnya, terutama di daerah Bungasunggu yang belakangan kerap menjadi sasaran.
“Kami takut meninggalkan ternak. Hampir tiap minggu ada saja laporan sapi hilang. Kalau polisi tidak bertindak cepat, pelaku bisa terus beraksi tanpa takut,” tambahnya.
Senada dengan itu, warga lainnya, Sultan, mengungkapkan bahwa masyarakat bahkan telah menyodorkan sejumlah nama yang diduga terlibat dalam jaringan pencurian ternak di wilayah tersebut. Namun upaya warga tersebut juga belum membuahkan hasil konkret.
“Kami sudah beri nama-nama yang dicurigai. Tapi tidak ada tindak lanjut. Padahal itu bisa jadi petunjuk awal bagi penyelidikan,” ujarnya.
Baru-baru ini, warga menemukan sebuah mobil bak terbuka dalam kondisi rusak yang memuat dua ekor sapi. Penemuan itu memperkuat dugaan keterlibatan sindikat tertentu. Bahkan, ditemukan jejak sapi dari lokasi pencurian hingga ke sekitar tempat mobil ditemukan.
“Itu bukti yang sangat jelas. Ada jejak kaki sapi korban hingga ke mobil yang ditinggalkan. Tapi sampai hari ini belum ada perkembangan kasus,” keluh Sultan.
Warga pun berharap aparat penegak hukum dapat bekerja lebih cepat dan profesional demi memulihkan kepercayaan masyarakat serta menjaga keamanan ternak yang menjadi sumber penghidupan mereka. (*)

